Pada artikel kali ini, saya akan membahas bagaimana langkah-langkah share folder antara komputer guest dengan komputer host. kita simak langsung yukkk

1.   Pastikan ubuntu anda sudah terinstall di virtual box.


2.   Buka device à klik install guest additions


3.   Kemudian akan mucul gambar seperti ini klik saja OK kemudian Klik Run


4.  Masukan password anda


5.   Maka proses install berjalan seperti gambar di bawah, tunggu sampai instalasi selesai.


6.   Jika sudah selesai proses instalasi, maka muncul seperti gambar di bawah kemudian tekan ENTER.


7.   Maka secara otomatis virtual machine akan restart


8.  Jika sudah buka device > klik Shared folder


9.   click add shared folder


10.   Kemudian cari folder yang akan di Share, jika sudah isi “folder name sesuai yg anda     inginkan”  contreng “jadikan permanent”. Kemudian klik OK.


11.   Kemudian buat folder untuk menaruh data yang akan di Share,kemudian buka Places > klik home folder >  klik kanan > Create Folder 


12.   Kemudian kamu ganti namanya sesuai yang anda inginkan. Kali ini saya akan memberi nama “ShareWindows


13.   Buka terminal, caranya klik application > accessories > terminal. Atau bisa juga klik icon Ubuntu di atas icon dash home kemudian ketikkan terminal


14.   Kemudian tuliskan kata kata ini “ sudo mount –t vboxsf SEMESTER_4 /home/dhani/ShareWindows “ jika sudah tekan ENTER, kemudian akan diminta password, ketikan password anda, tekan ENTER.


Keterangan :
 - “ SEMESTER_4 itu adalah folder name.
 - “ /
home/dhani/ShareWindows “ itu adalah lokasi folder yang di buat tadi, untuk mengetahui dimana lokasinya cukup klik kanan pada folder yang kita buat tadi lalu klik PROPERTIES. Setelah di enter maka akan masuk ke fungsi utama.


15.   Kemudian buka folder yg kita buat tadi, maka data yg kita share tadi akan ada disana. Selesai :)

16.   Folder yang di Share sudah bisa dibuka :)


Mudah bukan ? Semoga artikel kali ini bermanfaat yaa gaes !!!!


















Pada artikel ini kita akan mencoba menghubungkan komputer asli dengan komputer virtual. Kebetulan software virtual machine yang saya gunakan adalah virtualbox.
Jadi, komputer asli (Host) dan komputer virtual (Guest) nantinya akan saling terhubung layaknya pada jaringan sungguhan. Pada percobaan ini, kita hanya menggunakan satu komputer Host dan satu Komputer Guest, itu berarti sama saja kita akan membuat jaringan peer to peer. Bedanya, kita tidak berkutat dengan hardware, tetapi full menggunakan software.
Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti.

Pada OS Host (dalam contoh ini menggunakan windows 8) setting IP address untuk interfaces Host-Only Adapter. Caranya ke Control Panel > Network and Internet > Network Connections. Nanti akan terlihat daftar interface jaringan yang ada, pilih yang Host-only adapter, kemudian setting IP address nya. Sebagai contoh, lihat gambar berikut. Atau bisa kita lihat pada details..
Selanjutnya, nyalakan komputer guest, jangan lupa settingan network pilih jenis adapter Host-only adapter. Jika belum disetting, ya segera disetting.  Caranya bisa malalui menu network pada windows awal vortualbox, atau bisa langsung pada window OS Guest nya.
Perhatikan gambar dibawah, cara dibawah ini langsung melalui windows OS Guest-nya. Pada bagian icon yang berada pada pojok bawah, klik kanan icon network, kemudian pilih network setting.

Kemudian pada atached to, pilih host-only adapterName biarkan default, Promiscuous Mode pilih Allow All. Jika sudah klik Ok.

Sekarang setting IP address pada komputer guest (Dalam contoh ini saya menggunakan Ubuntu Server). Pada gambar dibawah IP address telah disetting, dan saya menjalankan perintah ifconfig eth0 untuk melihat konfigurasinya.

Setelah kedua komputer (Host dan Guest) sudah terkonfigurasi IP address-nya masing-masing, lakukan pengecekan koneksi dengan menggunakan Ping. Hasilnya bisa Anda lihat pada gambar dibawah ini. Komputer Host berhasil melakukan ping ke komputer Guest, dan begitu sebaliknya.


Nah, mudah bukan melakukannya. Kuasai dulu cara sederhana ini, agar nantinya akan terasa lebih mudah untuk mengembangkannya. Selamat mencoba dan terus belajar. Bisa kalian baca juga artikel mengenai cara setting IP pada computer guest Ubuntu pada virtualbox, bagi kalian yang belom ngerti J





Cara Setting Manual IP Address di Ubuntu Server – Artikel ini akan membahas tentang cara setting ip address pada salah satu distro linux, Ubuntu Server. Cara yang saya jabarkan pada artikel ini juga bisa dioperasikan pada distro-distro linux lainnya, jadi tidak hanya ubuntu saja, dan juga bisa digunakan untuk versi dekstopnya.
Cara Setting IP Address Static di Ubuntu Server

Pada artikel ini setting ip address dengan cara manual (static), pada artikel yang sebelumnya saya menggunakan metode DHCP client (dynamic). Meski caranya berbeda, tetapi tujuannya tetap sama.
Baik, pada artikel ini kita akan fokus pada cara yang manual. Sebelum melakukan setting ip address, informasi yang penting yang harus kita ketahui adalah label yang digunakan untuk menginisialisai interface jaringan yang terpasang. Dalam linux biasanya ditulis dengan “eth0”, “eth1”, “eth2”, dan seterusnya. Untuk mengeceknya, kita bisa jalankan perintah mii-tool. Dengan menjalankan perintah tersebut, secara otomatis akan terlihat berapa interface yang terpasang di komputer kita.
root@ubuntu:~#mii-tool
eth1: no autonegotiation, 1000baseT-FD flow-control, link ok
root@ubuntu:~#
Pada contoh diatas, kita sudah tau bahwa di komputer kita hanya terpasang satu buah interface dan berlabel eth1. Dengan demikian, kita sudah tau interface mana yang akan kita beri konfigurasi IP address. Yuk, lanjut membacanya. 😀
1. Melalui Command Line Interface
Pada cara pertama ini, kita akan melakukan konfigurasi langsung melalui terminal linux atau Command Line Interface (CLI). Misal kita akan berikan konfigurasi pada interface eth1 berupa ip address 192.168.10.20 dan netmask 255.255.255.0. Maka perintah yang dapat kita jalankan di terminal sebagai berikut.
root@ubuntu:~# ifconfig eth1 192.168.10.20 netmask 255.255.255.0
Setelah menjalankan perintah tersebut, cek dengan perintah ifconfig eth1. Jika sudah benar, pasti akan muncul informasi IP address yang terkonfigurasi pada interfaces eth1.
Catatan: Melakukan konfigurasi dengan cara ini sifatnya hanyalah sementara. Maksudnya konfigurasi ini tidak permanent, jika Anda restart komputer, maka konfigurasi tadi akan hilang.
2. Dengan mengedit file interfaces
Untuk membuat konfigurasinya permanen, kita bisa edit file interfaces yang lokasinya ada di “/etc/network/interfaces“. Caranya, jalankan perintah nano untuk membuka file tersebut, lalu tambahkan onfigurasi yang kita inginkan. Coba perhatikan yang di bawah ini.
root@ubuntu:~# nano /etc/network/interfaces
Setelah file interfaces terbuka, berikan konfigurasi yang kita inginkan. Misalnya seperti dibawah ini.
# The loopback network interface
auto lo iface lo inet loopback
auto eth1
iface eth1 inet static
        address 192.168.10.20
        netmask 255.255.255.0
        broadcast 192.168.10.255
        network 192.168.10.0         gateway 192.168.10.10
        dns-nameservers 8.8.8.8
Setelah selesai memberikan konfigurasi, simpan perubahan dengan menekan tombol Ctrl+O (save). Lalu keluar dengan menekan tombol Ctrl+X (Exit).
Kemudian restart service nya agar konfigurasi tadi bisa beroperasi. Perintahnya lihat di bawah ini.
root@ubuntu:~# /etc/init.d/networking restart
 * Running /etc/init.d/networking restart is deprecated because it may not enable again some interfaces
 * Reconfiguring network interfaces...   Ignoring unknown interface eth1=eth1.
                                                         [ OK ]
root@ubuntu:~#
Status OK menandakan settingan telah siap. Setelah itu kita coba cek dengan menjalankan perintah ifconfig eth1.
Cara Setting IP Address Static di Ubuntu Server

Mudah sekali ya.Langsung dicoba biar kita langsung tau mana yang kurang ngerti. Jika ada masalah bisa tulis di komentar.Semangat Belajar 🙂

Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client

Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client – Hampir di setiap sistem operasi sudah dilengkapi dengan fitur DHCP client, tak terkecuali Linux. Pada tulisan ini saya akan membahas bagaimana cara memanfaatkan fitur DHCP client yang ada pada Sistem Operasi Linux. Dengan menggunakan fitur DHCP client ini, kita tidak perlu lagi repot-repot memasukan secara manual IP address yang hendak digunakan pada komputer linux.

Karena DHCP client akan me-request IP address pada DHCP server yang terhubung dengannya. Pada tutorial ini, saya akan menunjukan kepada Anda bagaimana caranya setting atau mengkonfigurasi IP address secara dynamic (DHCP). Sistem operasi yang saya gunakan adalah Ubuntu Server 12.04. Pada dasarnya cara yang saya tunjukan ini bisa diterapkan pada distro-distro Linux yang lain. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan.

Melalui Command di Terminal

Cara yang pertama ini sangatlah sederhana, kita hanya perlu mengetik satu baris perintah di terminal untuk mendapatkan IP address secara otomatis. Caranya, pada terminal linux ketikan perintah dibawah ini, lalu tekan enter.
dhclient eth0
Dhclient adalah perintah untuk menjalankan fitur DHCP client, sedangkan eth0 merupakan interface yang hendak diberi IP address. Untuk mengecek apakan interface eth0 sudah mendapatkan IP address atau belum, kita bisa mengetikan perintah “ifconfig eth0” pada terminal linux. Berikut adalah screenshootnya.
Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client
Bisa kita lihat pada gambar, bahwa komputer sudah terkonfigurasi IP address secara DHCP. Namun, bila kita menggunakan cara ini, konfiigurasi tersebut akan hilang apabila kita merestart komputer. Lalu bagaimana agar konfigurasinya tidak hilang? lanjut baca cara kedua.
Dengan Mengedit File “/etc/network/interfaces”
Untuk menghindari hilangnya konfigurasi yang kita dapat secara DHCP, kita bisa menggunakan cara yang satu ini, yaitu dengan menambahkan beberapa baris script pada file “/etc/network/interfaces”. Caranya:
Buka file dengan mengetik perintah di terminal linux “nano /etc/network/interfaces”, tanpa tanda petik. Kemudian akan terbuka filenya. Silahkan tambahkan beberapa baris script dibawah ini pada file tersebut. Lihat gambar.
Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client
Setelah selesai menambahkan, save (Ctrl+O), kemudian keluar dari file tersebut (Ctrl+X). Pada teminal Linux ketikan perintah berikut untuk merestart networknya.
/etc/init.d/networking restart
Setelah itu ketikan perintah “ifconfig” untuk melihat IP address yang terkonfigurasi pada interfces eth0.
Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client

Sekarang komputer linux kamu sudah mendapatkan IP address secara otomatis yang didapat dari Server DHCP. Meskipun kamu restart komputernya, konfigurasi tersebut tidak akan hilang, sudah tercatat di file interfaces.

Bagaimana mudah bukan cara settingnya? tidak perlu lagi mengetik banyak baris hanya untuk mengkonfigurasi IP addres di Linux.
Penting:
Untuk melakukan semua perintah diatas, pastikan Anda sudah berada pada level super user.
VirtualBox merupakan aplikasi virtual machine yang sangat populer. Sangat banyak sistem operasi yang disupport oleh virtualbox ini, seperti berbagai versi windows, distro-distro linux, MAC, dan lain-lain. Banyak yang memanfaatkan virtualbox ini sebagai media untuk belajar menginstall sitem operasi hingga simulasi jaringan secara virtual.


Berbicara mengenai simulasi jaringan, virtualbox memiliki beberapa konfigurasi adapter jaringan yang mesti kita mengerti fungsinya. Dengan demikian, kita akan lebih mudah mengoperasikan virtual untuk simulasi jaringan secara virtual.
Konfigurasi adapter jaringan ini bisa kita temukan pada menu Network. Pada bagian attached to, kita bisa memilih jenis konfigurasi adapter jaringan yang ingin digunakan. Biasanya terdapat tujuh jenis, namun hanya beberapa saja yang sering digunakan, berikut adalah adapter jaringa yang sering digunakan.


No attached
Bila kita memilih opsi ini, itu berarti komputer guest pada virtual telah memiliki kartu jaringan, hanya saja tidak ada koneksi yang terjadi pada kartu jaringan ini. Jadi, seolah-olah hanya kartu jaringan saja yang terpasang, tanpa adanya kabel yang dicolokan.

NAT
Adapter jenis ini digunakan apabila kita ingin mengkoneksikan langsung komputer guest ke internet. Pada kondisi ini, IP pada komputer gest tidak perlu lagi diset, dengan kata lain sudah menggunakan IP DHCP.

Internal Network
Jenis adapter ini hanya bisa menghubungkan sesama komputer guest dan tidak bisa terhubung dengan komputer Host serta jaringan real.

Host-Only Adapter
Jenis adapter ini bisa digunakan untuk menghubungkan komputer guest dengan komputer Host. Pada komputer Host kita atur terlebih dahulu IP address pada interfaces Host-only adapternya.

Bridge Adapter
Bridge adapter ini memungkinkan komputer guest menggunakan interfaces sungguhab yang ada pada komputer Host-nya, seperti Lan Card dan Wifi. Bridge adapter digunakan jika kita ingin komputer guest bisa terkoneksi dengan jaringan sungguhan bukan virtual. Jadi, dengan menggunakan janis adapter ini, posisi komputer guest akan sama dengan komputer host dalam jaringan sebuah jaringan.

Nah, kalau sudah tau fungsi-fungsinya akan terasa lebih mudah bukan belajarnya? Bagi yang ingin belajar jaringan, memanfaatkan virtualbox akan sangat disarankan.


Pentingnya Menggunakan IP Statik

Terdapat dua metode untuk setting ip address di komputer, yaitu secara manual dan automatic. Dengan cara manual berarti kita mengisi data satu persatu pada komputer, tentu ini akan menyita waktu apabila terdapat banyak komputer. Inilah yang menyebabkan mereka lebih memilih menggunakan metode automatic atau DHCP. Pengguna sangat dimanjakan dengan metode automatic ini, karena mereka tidak lagi repot-repot mengatur IP Address pada komputer tersebut. Dengan kata lain, tinggal colok langsung konek. Dengan kemudahan metode automatic ini, bukan berarti sang administrator jaringan melupakan pentingnya cara manual. Artinya mereka juga harus menggunakan cara manual untuk konfigurasi IP address pada komputer yang memiliki fungsi dan peran tertentu.


Seberapa penting sih setting IP address dengan cara manual? Jika itu pertanyaan Anda, berikut ini alasan yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tersebut.
1.      Fix atau tidak berubah

      Konfigurasi IP Address yang sudah diterapkan secara manual pada komputer, tidak akan pernah berubah selama tidak ada yang merubahnya. Terlebih lagi jika komputer yang kita gunakan memiliki fasilitas semacam printer sharing, maka akan sangat merepotkan bila konfigurasi IP tersebut berubah. Jika KOnfigurasi tetap, akan terasa lebih mudah karena sudah terbiasa dengan satu nomor IP.

2.      Stabilitas

Komputer yang disetting secara static tidak mengalami kejadian limited connection. Kondisi ini terjadi jika komputer klien tidak menerima atau mendapatkan konfigurasi IP address dari DHCP server. Kemungkinan terjadi Limited Connection bisa dikarenakan gangguan atau ada masalah pada DHCP server-nya.
3.      Untuk penggunaan khusus
Cara manual/statik ini bisa diterapkan pada komputer atau perangkat jaringan yang memiliki fungsi dan kegunaan khusu, seperti misalnya server, router, dan perangkat lainnya. Apabila IP address pada server atau router berubah tiba-tiba, maka akan menyebabkan perubahan juga pada sisi klien, seperti misalnya konfigurasi Default Gateway nya.
4.      Untuk pengetesan koneksi
Untuk melakukan pengetas terhadap koneksi suatu jaringan, sangat disarankan menggunakan cara manual untuk konfigurasi IP address nya. Alasan utama adalah untuk efisiensi waktu. Karena jika IP tersebut berubah secara tiba-tiba, kita harus mengecek kembali momor yang terkonfigurasi. Tentu ini akan memakan waktu.
5.      Untuk pengamanan
Metode IP statik biasanya dilakukan oleh administrator jairngan untuk menerapkan keamanan. Seperti misalnya membuat access list, rules firewall yang sifatnya untuk komputer tertentu. Tujuannya tidak lain untuk memblok atau memberi izi terhadap komputer dengan nomor IP tertentu.